Tak nak... Buang!!!

Pagi ini ayah kelihatan gusar. Sekejap duduk sekejap berdiri. Jarang ayah seperti ini. Ayah risaukan padi yang semakin hilang ditelan "bah" [air banjir]. Belum sempat lagi padi diambil hujan sudah mencurah... Kalau berterusan, ayah pasti kerugian. Insyallah kalu rezeki tu ada, takkan kemana pun dia pergi... Padi mengingatkan aku pertanyaan ayah dulunya.Kita menanam padi dengan taburan benih yang sama... cara yang sama... racun dan baja yang sama. Tapi tahukah kita di dalam hamparan padi yang meluas itu, yang tumbuhnya tidak sama. Dalam padi yang ditanam itu tumbuh padi angin dan juga sambau. Kita hanya menginginkan padi dan kita seringkali memikirkan cara menyingkirkan sambau dan padi angin. Apa yang tak menyumbang dalam kehidupan kita...kita singkirkan... lupuskan dari pandangan...puas hati kita!!!
Kita lupa... sungguhpun ianya iada bererti bagi kita, ia pasti punya erti pada yang lainnya. Jika kita perhatikan di sekitar kehijauan hamparan padi itu... terdengar kicauan burung2 kecil yang bertaburan di langitnya... berdansa mengikut rentak dan irama sang bayu... Sudah penat beterbangan sang kecil ini akan menjunam ke sawah... menjadikan sambau sebagai makannya... Apakah benar seperti kata kita... sambau tiada bererti ?

p/s: Apa yang tak bernilai dimata kita belum tentu sama dimata orang... Siapalah kita untuk menjatuhkan hukuman (^^,)y

Sambau = sejenis rumput
Padi angin = Padi yang tak berisi, lebih tinggi dari padi biasa, hinggakan kadang2 mengganggu pertumbuhan padi

+biarjasajadikenangan+