Setengah jam sudah berlalu... lembaran masih bersih dari noda tinta. Begitu sarat dan sendat benakku dengan persoalan dan hasrat yang ingin sekali aku luahkan. Namun satu pun masih belum terhambur. Bertapa sedih aku...bertapa marah aku... itu pun belum mampu aku lepaskan.
Ingin saja aku rajuk dan amuk semahunya... biar gempar sekalian isi alam.. akan amarah seorang insan lemah yang sebelumnya hanya mampu tertunduk.
Melihat tangan2 yang menggapai di balik bongkah2 batu yang meruntuh, mendengar suara2 derita yang tidak tahu dari mana datangnya... mengemis belas dan ihsan manusia. Jiwa mana yang tidak runtun.. namun di mana kudratku ya tuhan.
Aku bukan satria yang berharap syahid di medan tempur. Aku bukan pemimpin besar yang mampu menundukkan suara2 dunia. Aku juga bukan penyair yang mampu melembutkan ego dan taksub manusia... aku hanya insan lemah yang hanya mampu tertunduk.
Namun sekali ini... ingin aku rayu sepenuh hatiku.. biar aku raung semahunya. Selamatkan saudara2ku.. selamatkan anak2 mereka.. selamatkan kampung halaman mereka.. dari diratah mereka2 yang sial!
Ya tuhan.. cetek sekali akalku untuk menduga rencanamu.. jauh sekali ingin menyangkal titah perintahmu. Aku hanya mampu berdoa agar pengakhiran yang baik itu akan segera tiba.
p/s: andai terluka ibu tua itu...sepertinya luka ibu ku. Andai terbunuh anak kecil itu... seperti tebunuh anak2 ku. Jika kita peduli kita takkan berdiam diri.
+biarjasajadikenangan+
No comments:
Post a Comment